![]() |
| Keris |
BAHASA JAWA
![]() |
| Perahu layar silver π₯ |
![]() |
| Andong silverπ₯ |
![]() |
| Kapal silver π₯ |
![]() |
| Becak silver π₯ |
![]() |
| Dokar atau andong silver π₯ |
Harga perak Antam memang lebih mahal, karena:
-
Kualitasnya dijamin (99.9%)
-
Ada sertifikat resmi
-
Diakui secara internasional
-
Likuid dan gampang dijual lagi
Tapi kalau kamu bukan kolektor atau tidak butuh reputasi internasional, kamu nggak harus beli dari Antam. Ada alternatif yang juga aman dan lebih murah.
π Alternatif Tempat Beli Perak Selain Antam
✅ 1. IndoGold (Online & Terpercaya)
-
Bisa beli perak digital (mulai Rp10.000)
-
Bisa dicetak jadi batangan
-
Harga kompetitif & transparan
-
Aplikasi mudah dipakai
-
Sudah diawasi oleh BAPPEBTI
π² Cocok kalau kamu ingin mulai pelan-pelan dan bisa dicairkan kapan saja.
✅ 2. Logam Mulia Lokal (Toko Perak Non-Antam)
Di Jogja, kamu bisa cari di:
-
Kotagede langsung (tapi pastikan tahu kadar peraknya, minimal 92.5% atau 99.9%)
-
Beberapa pengrajin atau toko menjual batangan handmade (lebih murah, tapi kurang likuid saat dijual kembali)
π Tips:
Selalu minta uji kadar (uji spektrometer atau sertifikat dari toko).
✅ 3. E-commerce Terpercaya
❓ Jadi, Disarankan Antam atau Tidak?
| Kriteria | Antam | Non-Antam |
|---|---|---|
| Harga | Tinggi | Lebih terjangkau |
| Reputasi | Internasional | Lokal |
| Sertifikat | Selalu ada | Kadang tidak ada |
| Kemudahan jual kembali | Mudah, cepat | Tergantung toko pembeli |
| Untuk pemula | Aman tapi mahal | Lebih hemat tapi perlu hati-hati |
π‘ Saran:
-
Kalau kamu serius investasi & ingin likuiditas + keamanan maksimal → Antam
-
Kalau kamu ingin hemat dan pegang fisik silver → Lokal 99.9% tapi pastikan keasliannya
Tambang perak (silver) secara langsung tidak ada di Yogyakarta dalam skala industri seperti tambang emas di Papua atau tambang tembaga di Sulawesi. Namun, Jogja — khususnya Kotagede — terkenal bukan karena tambang peraknya, tetapi karena:
π ️ Sentra Kerajinan Perak Tradisional
-
Kotagede, Yogyakarta: pusat kerajinan perak sejak zaman Mataram Islam.
-
Di sini, perak diolah menjadi perhiasan, ukiran, dan kerajinan tangan oleh pengrajin lokal.
-
Mereka tidak menambang, tapi mengolah perak yang didatangkan dari luar daerah (biasanya dari hasil tambang lain di Indonesia atau impor).
π§ Jadi, Dari Mana Asal Bahan Baku Perak untuk Kotagede?
Mayoritas perak murni (silver 99.9%) yang digunakan oleh pengrajin Kotagede berasal dari:
-
Tambang perak/emas di daerah lain di Indonesia, seperti:
-
Papua (Grasberg) – tambang emas, tapi perak jadi produk sampingan
-
Sulawesi Utara
-
Kalimantan
-
-
Impor dari luar negeri dalam bentuk granule atau batangan murni
Lalu, pengrajin akan melelehkan dan membentuknya menjadi:
-
Cincin
-
Kalung
-
Bros
-
Hiasan
-
Kerajinan ukir seni
π‘ Kalau Kamu Mau "Dekat Tambang" atau Sumber Silver Murni:
Meski Jogja tidak punya tambang, kamu bisa:
-
Kunjungi pengrajin Kotagede dan tanya langsung dari mana bahan mereka.
-
Beli granule atau batangan dari distributor logam mulia yang menjual ke pengrajin.
-
Kerjasama dengan pengrajin untuk bikin produk silver sendiri (sebagai bisnis atau investasi barang seni).
π Ringkasan
-
Asal bahan baku: PN Aneka Tambang (Cikotok) → perak murni → distribusi ke Kotagede.
-
Pengrajin lokal utama: HS Silver, Ansor Silver, KG Perak – langsung olah dari bahan batangan atau butiran.
-
Material campuran: perak murni + tembaga (kadang nikel/perunggu).
-
Lokasi sentra: Prenggan, Purbayan, Jagalan, dan lebih luas Kotagede.
π ️ Langkah Selanjutnya
-
Kunjungi langsung pengrajin seperti HS Silver, Ansor, atau KG Perak untuk bicara soal supplier granule atau batangan perak.
-
Bergabung dengan asosiasi pengrajin seperti KP3Y untuk akses bahan baku resmi & harga grosir. ==> 2025 saya main kesana katanya sering ada orang datang dari Surabaya untuk jual bahan ke pengrajin...tapi saat ini penjualan hasil kerajinan perak sedang tidak baik,, maka orang orang bahan baku Surabaya tidak datang.... ( Hasil saya ke KP3Y Kotagede)
-
Cek legalitas & kadar sebelum beli (bisa minta sertifikat atau tes kadar/logam).
-
Bangun koneksi dengan pengrajin untuk diversifikasi: mulai dari pembelian bahan hingga produksi & branding.
π§Ύ Apakah Boleh Gabung KP3Y meski Bukan Pengrajin?
✅ Jawaban Singkat:
BISA, tergantung status keanggotaan dan niat kontribusimu.
π₯ Jenis Keanggotaan di Koperasi Seperti KP3Y
-
Anggota Aktif (Pengrajin langsung)
-
Mereka produksi, ikut rapat, dan aktif jual/beli di koperasi.
-
-
Anggota Pendukung / Simpatisan (Investor / Pendana / Mitra)
-
Tidak harus pengrajin
-
Bisa ikut mendukung koperasi, misalnya:
-
Menyimpan dana (simpanan berjangka koperasi)
-
Memberi modal beli bahan baku secara kolektif
-
Investasi usaha perak kecil (bagi hasil dengan pengrajin)
-
-
-
Mitra Bisnis / Kolaborator
-
Kamu bisa membantu mereka dalam hal:
-
Branding
-
Penjualan (misalnya ekspor atau marketplace)
-
Digitalisasi usaha
-
-
Tapi tetap bukan anggota koperasi formal
-
✅ KP3Y dan koperasi sejenis biasanya terbuka terhadap orang luar yang mau berkontribusi dan bisa dipercaya.
π‘ Kenapa Bisa Menarik untuk Kamu (Meski Bukan Pengrajin):
| Tujuanmu | Apa yang Bisa Dilakukan |
|---|---|
| Investasi logam perak | Titip beli batangan/perak granule melalui koperasi dengan harga grosir |
| Diversifikasi ekonomi | Jadi pendukung koperasi dan dapat bagi hasil dari bisnis mereka |
| Social impact | Mendukung pengrajin lokal Jogja sambil menyimpan nilai dalam bentuk aset |
| Bisnis kreatif | Kolaborasi buat brand sendiri atau bantu pasarkan produk perak Kotagede |
π Saran Langkah Awal untuk Kamu
-
Datangi kantor KP3Y (Jl. Mondorakan, Kotagede) dan sampaikan bahwa:
-
Kamu bukan pengrajin, tapi investor/peminat logam mulia lokal
-
Ingin tahu apakah bisa jadi anggota pendukung, ikut membeli bahan baku, atau investasi
-
-
Tanyakan soal:
-
Skema simpanan anggota / investasi kolektif bahan baku
-
Akses pembelian perak murni
-
Potensi bagi hasil atau titip jual hasil produksi
-
π️
Mari kita bahas cara menanggapi dan memanfaatkan kasus seperti ini:
π Apa yang Terjadi?
Harga kopi bubuk Temanggung naik 2–3 kali lipat dalam beberapa bulan.
Kemungkinan penyebabnya:
-
Panen menurun atau gagal panen → pasokan turun.
-
Permintaan naik (misalnya karena tren kopi lokal naik).
-
Nilai tukar rupiah memengaruhi harga kopi impor → orang beralih ke kopi lokal.
-
Distributor besar mulai menyerap stok untuk dijual ke luar negeri.
π‘ Cara Menanggapi Situasi Ini:
1. Pahami Siklusnya (Seasonality)
Pelajari kapan panen besar terjadi dan kapan biasanya harga turun/naik. Kamu bisa:
-
Gabung komunitas petani atau pedagang kopi.
-
Ikuti berita harga komoditas di apps seperti AgriBiz, HET, atau info pangan Kemendag.
2. Beli Stok Saat Harga Rendah
Strategi klasik pedagang komoditas:
-
Beli banyak saat harga rendah, simpan dengan baik (butuh packaging & penyimpanan bagus).
-
Jual saat harga tinggi = margin lebih besar.
Tapi ini perlu modal dan manajemen risiko ya. Jangan terlalu banyak stok kalau belum punya pasar tetap.
3. Value-Added Product
Dibanding jual kopi bubuk mentahan:
-
Tambahkan nilai → kemasan premium, branding lokal, storytelling (“Kopi Gunung Sumbing dari petani Pak Tarman”).
-
Bisa jual lebih mahal dan lebih stabil, nggak terlalu terdampak fluktuasi harga mentah.
4. Pakai Pre-Order atau Sistem Titip Jual
Kalau kamu nggak mau rugi karena harga fluktuatif:
-
Jual sistem pre-order: beli dari petani saat ada pesanan.
-
Atau jual sistem dropship/consignment dari produsen yang besar & stabil.
π Intinya:
Jual komoditas itu bagus, asal tahu timing dan cara simpan.
Kalau kamu nggak ingin ambil risiko besar, mending masuk di rantai tengah atau hilir:
-
Bantu packaging & branding.
-
Jual ke end-customer yang loyal.
![]() |
| Coffee ☕ packaging, 7 Oktober 2024 |











Tidak ada komentar:
Posting Komentar