🌿 Saren – Makanan Tradisional Indonesia
Saren adalah darah hewan (biasanya ayam, bebek, atau sapi) yang dimasak hingga padat dan biasanya dipotong seperti tahu atau tempe. Di beberapa daerah, saren juga dikenal sebagai "dadar darah", "tempe darah", atau "marus" (tergantung daerahnya).
📍 Nama & Variasi Daerah:
-
Yogyakarta / Jawa Tengah: dikenal sebagai saren atau marus
-
Bali: ada makanan serupa dalam olahan lawar (lawar darah)
-
Sulawesi Selatan: dalam masakan Coto Makassar, darah dimasak juga (biasanya dicampur kuah)
🧑🍳 Cara Mengolah:
-
Darah segar ditampung dan dibumbui (bawang, garam, santan, dll.)
-
Dimasak hingga mengeras atau dikukus seperti tahu
-
Bisa digoreng, dibakar, atau dimasak lagi dengan kuah
🍽️ Penyajian:
-
Sering jadi lauk pendamping nasi
-
Dihidangkan saat acara adat atau ritual tertentu
-
Disukai karena gurih dan kaya zat besi
⚠️ Catatan Kesehatan:
Karena berasal dari darah, penting untuk memastikan kebersihan dan kematangan sempurna agar aman dikonsumsi.
Nama "penyetan" berasal dari kata dasar "penyet" dalam bahasa Jawa, yang artinya "ditekan" atau "digeprak".
Penjelasan lengkap:
-
Dalam tradisi kuliner Jawa, khususnya Jawa Timur, penyetan adalah lauk-pauk (seperti ayam goreng, tempe, tahu, lele, dll.) yang ditekan atau dipenyet di atas sambal yang sudah diulek, biasanya menggunakan cobek (ulekan batu).
-
Proses “memenyet” lauk ke sambal ini membuat sambalnya meresap ke makanan, dan juga memberi sensasi rasa pedas yang merata.
-
Jadi, “penyetan” = lauk + sambal yang dipenyet bareng.
Contoh:
-
Ayam penyet → ayam yang digoreng lalu dipenyet di atas sambal.
-
Tempe penyet → tempe goreng yang dipenyet bersama sambal.
Kenapa digemari?
Karena praktis, murah, dan rasanya khas: gurih, pedas, dan segar dari sambalnya. Cocok juga untuk semua kalangan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar